Banyak hal yang trjadi dalam hidup, semua jd perjalanan indah yang memberi banyak warna dalam hidup,. Keyakinan. Febi mengenal Islam sejak lahir ke dunia, namun menjadikannya sebagai pegangan hidup tak terpikirkan sbelumnya, ya, terlahir dlm keluarga dwiagama memang membuat sy berbeda dari kebanyakan orang di luar sana. Febi menjadi yang terpilih untuk ikut ibu. Hingga suatu waktu, sy putuskan untuk menjadikan Islam sebagai pegangan hidup. Semua itu tak lepas dari keinginan sy untuk menjadi seorang penulis, Febi bergabung dalam organisasi penulis di kampus Universitas Hasanuddin, Forum Lingkar Pena Ranting Unhas. FLP adalah organisasi yg berlandaskan dakwah melalui tulisan. Menjadi bagian dari FLP membuat sy sadar betapa indahnya Islam, mereka menerima Febi dengan segala perbedaan dan keterbatasan. FLP mengajarkan banyak hal bagi Febi, aroma ukhuwah selalu Febi rasakan. Bahagia rasanya, berbeda dengan agama yang Febi anut sebelumnya. Febi suka melihat orang lain melaksanakan sholat, terlihat sangat begitu khusyuk mencintai Allah. Febi bertambah rasa ingin tahunya tentang Islam (sebelumnya, Febi memang suka membaca berbagai buku Islami), membaca berbagai macam literatur tentang Islam, mempelajari berbagai hal tentang Islam. Islam membuatku tahu bahwa inilah satu-satunya agama yang Febi inginkan, agama yang menjadikan Febi lebih mencintai Sang Pencipta. Akhirnya Febi putuskan untuk berhijrah sebagaimana keyakinan dalam hati.
Pertama kali mengutarakan keinginan itu kepada ibu, tentu tidaklah mudah, ibu menentang keras. Butuh waktu satu tahun lamanya meyakinkan ibu tentang keinginanku, aku pun menunggu waktu yang tepat untuk menyatakannya lagi. Tepat saat KKN, waktu itu Febi berpikir tentang berbagai hal, KKN adalah saat di mana Febi banyak merenung. Meniatkan segalanya dalam hati. Febi berusaha meyakinkan ibu kembali. Hingga akhirnya, terbukalah jalan menuju hidayah itu. Bertanya ke saudara, ayah, dan sahabat adalah hal yang Febi lakukan (kebetulan sahabat Febi adalah seorang kader FKMKI) sehingga sangat mudah mendapat bimbingan dan pengetahuan lebih jauh lagi. Segalanya terjadi dengan sangat cepat, persetujuan ibu telah Febi dapatkan, dukungan dari keluarga, sahabat, dan lingkungan mengalir dengan sangat indah.
Lalu, Aleesya Dania, siapa dia? Aleesya Dania adalah nama hijrah yang diberikan oleh sahabat Febi, Nurul Aisyah. Dari berbagai nama yang dia berikan, Febi jatuh hati pada nama itu. Menurutnya nama itu memiliki arti yg sangat indah,artinya adalah gadis yang jujur, benar dan selalu dilindungi Allah.
Menjadi Aleesya Dania seutuhnya, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang mesti dan harus Febi lakukan. Mendalami Islam lebih dalam lagi setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Menjadi muslimah sejati seutuhnya. Banyak buku-buku Islami yang harus Febi baca dan amalkan dalam hidup. Febi juga harus bisa mengaji dan Insya Allah akan mengkhatamkan Al Quran. Kitab yang sangat suci dan mahal bagi Febi.
Hidayah yang Febi dapatkan tidak boleh hanya berakhir di sini. Mohon bimbingan dan terima kasih yg setulus-tulusnya selalu bagi keluarga besar Susilo, sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendukung Febi
Saat ini Febi masih belajar menjadi Aleesya Dania seutuhnya, banyak hal yang harus Febi ubah. Febi harus berhijrah untuk menjadi lebih baik sebagai mahluk ciptaan Allah SWT. Menghabiskan waktu yang Febi punya untuk bersujud hanya mencintai Allah SWT selamanya. Amin.
Sabtu, 05 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
what a story of life...proud of u, dek...:)
Makasih kak...
Mohon doanya ya Kak... :)
Posting Komentar