Sebenarnya Kata Hati itu apa sih?
Suara hati yang selalu berkata “iya” atau “tidak’.
Suara hati yang berkata “tetap tinggal dan menanti” atau “pergi dan memulai dari nol”.
Sebagai manusia, sejauh apa pun kita melangkah, sekuat apa pun kita menepis semua, kata hati tidak akan pernah bisa bohong, dia akan berkata seperti apa adanya, sealami mungkin. Dag akan pernah bisa bohong dan dag akan pernah salah. Sepertinya kata hati Feby benar-benar salah dan butuh perbaikan sesegera mungkin dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Apa Feby salah tetap berdiri di tempat yang sama dan menanti si kk tersayang itu? Ya, Allah beri Feby petunjuk untuk tetap tinggal atau harus pergi?
Saat ini, Feby mencoba memahami, menunggu itu bagaimana rasanya, mencoba mengenali cinta sejati itu seperti apa, dan sejauh mana hati ini bisa bertahan dengan kata hatinya sendiri.
Dan kalaupun memang hanya akan jadi kenangan saja, biarkan sejenak Feby meresapi semua makna dari kata hati ini. Sebelum kembali memulai dari nol. Di mana Feby bisa bertemu seseorang yang mampu membuat Feby lupa akan kehadiran kk tersayang itu?
**
“Kenangan itu cuma hantu di sudut pikir. Selama kita cuma diam dan tidak berbuat apa-apa, selamanya dia tetap jadi hantu. Tidak akan pernah jadi kenyataan. Memelihara cinta pada kenangan, pada wujud yang tak lebih dari bayangan. Sekalipun dia adalah bayangan terindah yang pernah hidup di hati. Mencintai kenangan adalah suatu kebodohan yang tragis.”
***
00.35 Wita 19 Maret 2012
Saat seseorang mempertanyakan tentang kata hati...
Saat seseorang bertanya tentang makna tetap tinggal atau memilih pergi...
Saat seseorang berkata, dia memilih menunggu dan tidak membuka hati untuk orang baru...
Saat dari dia Feby belajar banyak, dan menjadi “bodoh” adalah persamaan antara Feby dan dia...
Saat Feby dan dia memutuskan untuk membaca, sejauh mana hati ini akan bertahan dalam keyakinannya...
Sejauh mana sebuah keyakinan dalam hati, tanpa melangkahi Lauhul Mahfudz yang telah dituliskan Allah...
Ikhlas tentang semua, berserah hanya kepada Allah...
Dan,
Mengalir seperti air adalah jawabannya...
(tulisan ini dibuat sebelum dan setelah membaca novel Perahu Kertas_Dee dan saat seseorang mencurahkan isi hatinya. Mungkin setelah membaca ini dia hanya akan tertawa terpingkal-pingkal, tapi hanya ini yang ada dalam pikiran Feby waktu itu. Sueeerrr....)
0 komentar:
Posting Komentar