~NOVEL PERAHU KERTAS~

Mungkin novel ini sudah lama terbit di pasaran tepatnya dari tahun 2009, tapi Feby baru sempat baca sampe habis setelah dapat pinjaman dari abang Arief. Kata dia, Feby cocok banget baca novel ini, ceritanya agak mirip dengan yang pernah Feby rasakan, paling dag bisa jadi sedikit penghibur dan penetral hati Feby yang kadang sudah move, kadang gagal move on lagi. Ada beberapa scene yang memang mirip dan kenaaa bangeet, terus bikin Feby galau sampe pake acara nagis segala. Miriiipppnya pake kata bangett. Feby yang berzodiak Aquarius (sok ngenyama-nyamain Kugy nih Febynya mah. Hahaha...), Novel yang tebalnya 444 halaman ini bercerita mulai dari mengejar mimpi/cita-cita hingga tentang cinta yang tak berujung. Menjelaskan dengan logika tentang cara melepaskan dan kehilangan, tentang merelakan, tentang jodoh yang tidak akan lari ke mana, dan tentang hati yang tidak memilih, melainkan dipilih. Pertama kali baca novel ini, mungkin agak sedikit membosankan dan kita merasa ini bukan Dee (berbeda dengan novel Supernova,red.), novel ini mirip dengan teenlit di bab pertamanya, tapi setelah berlanjut ke bab selanjutnya, kelihatan sekali kedewasaan dan Dee banget.

Seriuss, novel ini kereeen banget, jadi satu solusi saat kita kehilangan seseorang yang benar-benar disayang dengan tulus. Bagaimana cara menjalani dan cara melewati rasa kehilangan itu.

Scene-scene yang Feby suka banget itu antara lain:

• Luhde Laksmi, gadis manis dari Bali yang pernah merasakan indahnya cinta dari Keenan, namun akhirnya menyerah dan berlapang dada karena dia menyadari dengan pasti, kalau Keenan tercipta bukan untuk dia, tetapi untuk Kugy.
• Dan ada satu scene di mana Kugy menghilang dari kehidupan Keenan, saat tahu Keenan dicomblangin dengan gadis yang lebih cantik dari Kugy. Yup, menghilang. Memilih untuk lebih baik pergi sebelum semuanya bertambah parah dan dia semakin terjebak oleh sebuah rasa.
• Tentang hati yang tidak bisa dipaksakan dan hati yang selalu tahu ke mana ia akan berlabuh.
• “De, Poyan percaya hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit apa pun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakan saja. Rasakan saja De. Kamu pasti tahu jawabannya. Begitu juga dengan dia. Tidak ada yang bisa memaksakan, apakah Keenan memang untuk kamu atau... untuk orang lain.”
• Tentang cinta tak berujung. Selama 4 tahun Keenan memendam rasanya, dan mengatakannya di saat yang tidak tepat. Saat dia dan Kugy, masing-masing telah memiliki seseorang yang menanti kehadiran mereka. Mereka saling mencintai tapi tidak bisa bersama. Itu pahit buat Feby. Sedih bacanya. Banjir air mata.

Ummm... Rasanya setelah membaca novel ini, Feby jadi lebih mengerti tentang arti dari kata hati itu sendiri. Akhirnya memang harus mengalir ya, entah itu tiga atau bahkan sembilan tahun, kalau memang sudah ditakdirkan, ya akan bersama juga. Cinta itu takkan ke mana-mana.

Oia, ada satu penggalan kalimat yang Feby dapat dari film Thailand yang berjudul “A Little thing called..Love”. Film ini Feby nonton waktu KKN, rasanya dari novel Perahu Kertas dan film ini lumayan nyambung dehh, kalimat itu adalah

“All of us, have someone who is hidden in the bottom of the heart. When we think of him, we will feel like...umm... always feel a little pain inside. But we still want to keep him. Even though we don’t know where is he today? What is he doing? But he is the one who makes us know about this. A little thing called LOVE”

Lumayan nyambung di antara keduanya tentang cinta, yaitu kita cukup tahu dan pernah merasakan salah berharap, salah mencintai, dan mencintai di saat yang tidak tepat. Kita tidak akan pernah tahu ke mana hati ini akan berlabuh nantinya. Sesuai dengan lambang zodiak Feby yaitu Aquarius, Feby hanya akan mengalir dan terus mengalir seperti air. Mengalir ke mana takdir ini membawa Feby, entah itu akan diiringi rasa sakit atau keindahan... ^^