::Something about...

Foto Saya
Feby Widyanata Susilo
I wanna be Happily Ever After!!! ~^^
Lihat profil lengkapku

:: I'm on Twitter...

:: Your Comments...

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 06 November 2011

~Lomba Antologi Kisah Nyata_Menjaga Hati~


BUKAN PILIHAN
Oleh: Febriana Widyanata Susilo

Pernahkah kau mencintai seseorang yang walau hanya 5 menit tidak pernah memikirkanmu sedikit pun? Ku rasa aku tahu jawabannya. Aku tak tahu apakah pesonanya yang memikat atau akalku yang tak lagi di tempat, dia meninggalkan jejak di hatiku. Pertama kali melihatnya, aku kesal setengah mati. Karena bagiku dia begitu menyebalkan dengan tingkahnya yang seakan tidak ingin bergabung dengan sesama teman poskonya dan benar saja, dia memang sedingin gunung es di kutub utara dan agak sedikit arogan. Ya, lelaki itu, dia memiliki tinggi yang semampai dengan mata yang besar, bagiku wajahnya tidak terlalu tampan namun ada sesuatu yang menarik dari dirinya. Aku dan dia dipertemukan oleh sebuah kebetulan yang bernama takdir, sebagai seorang mahasiswa kami wajib melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan pada saat itu dia menjadi salah satu bagian dari posko lokasi KKNku lalu aku harus tinggal seatap bersamanya selama 2 bulan. Hendra Febriyanto, itulah namanya. Agak sedikit mirip dengan namaku. Dia memberi kesan yang buruk saat pertama kali melihatnya. Hingga waktu mengubah segala pemikiranku tentang dirinya. Dia benar-benar berbeda, dia lelaki sejati yang membuatku merasa menjadi wanita seutuhnya.
Lelaki itu, dia selalu tertawa setiap kali melihat tingkahku yang ceroboh. Di balik sikap cueknya, sepertinya dia selalu bahagia bila melihatku. Aku pun merasa sangat nyaman ketika mengobrol berdua dengannya. Entahlah, hatiku bergetar tiap kali melihat senyumnya terkembang. Rasa ini semakin menjadi ketika dia selalu mengajakku bepergian menemaninya menuju ATM yang letaknya sangat jauh dari posko kami, lalu menghabiskan malam dengan melihat indahnya bintang di pesisir pantai yang kami lewati sepanjang perjalanan. Aku tahu itu hanyalah sebuah alasan untuk berdua denganku. Di saat seperti itulah, dia membuat jantungku berdegup dengan sangat kencang dan kebahagiaan menjalari seluruh tubuhku. Merasakan genggam hangat tangannya, bersandar di bahunya, dan memeluk punggungnya. Andaikan waktu dapat kuhentikan, ingin rasanya tetap berdua dengannya.
Waktu berjalan begitu cepat dan tak terasa KKN pun telah usai, kami harus kembali ke rumah masing-masing dan menjalani hidup secara normal lagi. Berpisah dengannya tentu terasa berat, aku takkan lagi bisa menghabiskan waktu berdua dengannya, tak akan lagi kurasakan genggam lembut jemarinya, tak akan lagi ada canda tawanya, dan tak akan lagi aku melihat senyumnya. Kami akan kembali pada rutinitas masing-masing, yang tentu saja terpisah dengan jarak dan waktu. Pernah sekali dia mengirimiku pesan singkat dan dalam pesan singkatnya dia berkata:
“Aku rindu padamu. Malam ini, aku ingin sekali berdua denganmu.”
Kurang lebih itulah pesan singkatnya padaku. Aku merasa bagai terbang ke langit, hatiku bersorak. Aku juga merindukannya, teramat sangat merindukannya. Lebih dari yang dia ketahui, hanya saja rasa tidak percaya menjalari tubuhku. Tidak mungkin dia berkata seperti itu secara tulus. Aku ingat saat minggu terakhir di posko tempo hari, dia mengikat janji untuk berkencan bersama gadis lain. Dia ingin mengenal lebih dekat dengan gadis itu, istilahnya pendekatan dengan gadis itu. Aku merasa menjadi manusia bodoh. Aku tidak suka diperlakukan sebagai pilihan, aku bukanlah pilihan. Jika memang dia mencintai dan menyayangiku, tentu dia akan berusaha mendapatkan hatiku. Hanya hatiku seorang, tanpa ada gadis lain. Tapi tindakannya itu membuatku tahu bahwa, dia tidak yakin dengan perasaannya padaku. Aku bahagia dan dalam waktu yang sama aku menangis.
Namun mungkin dia bukanlah orang yang tepat untuk aku cintai lagi saat ini, setelah apa yang dia perbuat. Selingan. Mungkin baginya, aku hanyalah selingan. Ya, hanya sebatas itu segala rasa yang dia ungkap, sebagai pelengkap sepi yang mendera ruang dalam hatinya. Aku dibuatnya bertanya-tanya tentang hati dan perasaan, dia mempesonaku dengan beribu tatapan sayang yang sulit untuk kuredam. Entah. Logikaku mungkin memang hilang entah ke mana, berganti menjadi rasa sayang yang sulit dihilangkan. Sulit aku membenci segala dusta yang dia torehkan, ingin rasanya dusta itu bukanlah suatu kebohongan belaka yang menyakiti.

Baginya, aku hanyalah adik tersayangnya. Dia berpaling dariku. Dia menjalin hubungan dengan gadis lain yang dikenalkan oleh teman posko kami juga. Aku akui, gadis itu mungkin jauh lebih sempurna dariku karena ternyata dia tidak memilihku, tapi malah berpaling dariku. Hatiku hancur berkeping-keping. Air mata ini mengalir perlahan tanpa kusadari. Aku menangis. Dia memilih meninggalkanku. Tahukah bagaimana rasanya?
Semua seperti mimpi buruk yang menertawakanku, saat melihat dia pergi meninggalkanku. Adakah dia mengerti? Aku menuliskan tiap untaian rinduku padanya. Tidak mampukah dia membacanya? Adakah dia merasa? Rasa sayang yang tak pernah kuungkap. Sesungguhnya, aku ingin memiliki tapi aku adalah seorang gadis, tak mudah bagiku untuk mengungkapkan segala rasa kerinduanku padanya. Aku hanya mampu menangisi rindu ini. Sulit bagiku melihatnya menjalin tali cinta baru bersama seorang gadis dan gadis itu bukanlah aku. Cukup sakit yang kurasakan. Aku benci dijadikan pilihan. Sekali lagi, aku bukanlah pilihan.
Tapi dibalik semua itu, aku menyadari satu hal akan cinta, bahwa aku perlu melindungi hatiku dan pergi dari dirinya yang terus menyakiti hatiku. Saat mencintanya, bagaikan mimpi tak berujung dan aku harus mengikhlaskan segala tentangnya karena melepasnya adalah bagian dari mencintainya dan melupakannya mungkin adalah yang terbaik bagiku. Rindu ini, biarlah ku genggam sendiri dan menjadikannya sebagai kenangan hidupku. Cukuplah aku bahagia karena cinta tumbuh wangi dihatiku walau tak harus milikinya. Bagiku, segala kenangan bersamanya adalah hal terindah. Dan biarlah rindu ini tetap menghiasi hatiku. Hanya waktu yang akan menjelaskan segalanya, jika dia adalah jodohku, aku pasti akan bersamanya suatu saat nanti.


***Mirisss banget ya... Berasa cinta bertepuk sebelah tangan aja (emang bener kali)... Mungkin judulnya lebih cocok kek gini, "CintaKu Pupus Kala KKN Telah Lewat" (Eit.. gak ding, ini mah bukan FTV atuh..). But, this the real happen in my life... Sebagian besar berasal dari postingan yang telah lewat. Malu sih ngepostingnya, tapi mau begimana lagi? My blog is My life.... 
Tapi kira-kira bisa masuk dalam antologi dag ya? Deadlinenya juga udah lewat, tapi dag ada kabar tuh... Kurang nendang kali ceritanya... Febi benar-benar merasa sakit blogerwan/ti... Sakitnya masih terasa sampe sekarang. Masih susah melupakan. Susah menghilangkan. Susah untuk tidak memikirkannya. Walau mulut terus berkata tidak lagi atau cukup, tapi hati masih tetaaaap saja dag mau Move On. Bagaimana menghilangkannya ya? Sampe sekarang belum ada jawabannya. Tolong bantu Febi dong.. Huaaaaa.... ToT
Pahit sepahit-pahitnya.... #NasibNasib







2 komentar:

Amanda Prastyowati mengatakan...

Maap syg, saat feby ngerasaiin sprti itu sa jauh :(
Maap maap dag ad dsampingy feby buat nguatin hati.y feby
Maap :(

Tpii.. Sjauh ini jgn menyerah coz proses.y
Yakin n percaya smua pastii akn terlewatii
If u feel like alone , call me,I comes to you :D

Anna mengatakan...

jiaaaah!
di atas ada temennya,,,
hihihi

Posting Komentar

 
 

Designed by: Compartidísimo | Brought to you by Blogger Template Place & Blogger Tutorial
Scrapping elements: Deliciouscraps©