::Something about...

Foto Saya
Feby Widyanata Susilo
I wanna be Happily Ever After!!! ~^^
Lihat profil lengkapku

:: I'm on Twitter...

:: Your Comments...

Follower

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 29 Februari 2016

Yang Sulit Dimengerti adalah Perempuan

Long time no see untuk blog ku, sorry agak lama baru bisa login lagi, entah kenapa coba berkali-kali buat log in, agak sulit padahal ada banyak banget puisi ato tulisan yang ingin dituangkan.
Rasanya tuh kalo abis tulis sesuatu, ngetik sih lebih tepatnya, bisa ilangin stress loh. Hahaha...
Judul postingan kali ini adalah novel karya penulis muda Kak Fitrawan Umar, yang semua cerpen, puisinya itu jadi favorit saya, yaa walau roman semesta belum saya baca sih. Saya jadi penasaran dengan novelnya, hebat yaa novelnya jadi best seller loh... Kapan ya saya juga bisa seperti dia? *ngarep*

Mungkin kurang lebih ini pendapat saya pribadi tentang novelnya,
Novelnya mungkin agak klise, tentang dunia kampus, rasanya flashback ke masa-masa kuliah, yaa memang sih saya bukan antek, tapi ya mirip lah... Hahaha...
Tiap pengumpulan waktu maba sih, saya kebanyakan kabur ke jasbog, daripada ikut begonoan, agak ngeyel saya mah orangnya...
Sebenarnya yang sulit dimengerti sih bukan sepenuhnya perempuan atuh kak..
Mungkin lebih ke keadaan... Tokoh Adel punya begitu banyak pertimbangan.
Perempuan mungkin bisa bilang "tidak", "tidak apa-apa", "tidak ada perasaan apa-apa", "aku baik-baik saja" Tapi dag selamanya seperti itu kenyataannya, itu semua bisa jadi diucapkan dengan penuh pertimbangan
Akan sangat jarang sekali kita menemukan perempuan yang to the point...
Come on, we are women....
Perempuan lebih mikir ke depan...
kembali ke novelnya, jujur agak sedikit melenceng dari ekspektasi saya, saya mengandaikan dalam novel ini akan banyak kata-kata indah seperti yang biasa saya temui di cerpen maupun puisi karya Kak Wawan, tapi agak sedikit yang saya temui, sisi keromantisan dari novelnya agak sedikit kurang bagi saya.. Hehehehe....
Kurang mewek, kurang endes kakak... Mungkin dari sisi tokoh Adel nya kurang terasa, hanya terbaca dari sepenggal suratnya...
I don't know why, tapi rasanya feelnya kurang dapat bagi saya pribadi, Pardon me kak, I'm so sorry....
Tapi selebihnya novel ini tetap keren kok, sisi budaya, sisi bahasa lebih mengantarkan budaya Bugis, Kota Makassar untuk dikenali... Tetap bangga pernah berguru dengan Kakak...
Ditunggu lagi Novel atau Karya selanjutnya Kak.... ;)

Read more...

Rindu Terdiam

Mendekap malam
aku ingin melihatmu
Hai apa kabarmu di sana?
Rindu menjalari ku
Aku tahu
Tidak lagi,
Tidak ada kesempatan lagi
Tidak ada kita
Tidak akan pernah ada
Cinta ini biarlah terpendam dalam malam
Kau mengunci semua rapat-rapat
Begitu pun aku
Tapi berharap ingatanmu
tentangku tetap sama
Aku pun tidak yakin,
Kenapa tak menyapa?
Kau terdiam, menunduk
Aku terpaku, lidahku turut kelu
Masihkah kau bisa tersenyum padaku seperti dulu?
Sudahlah...
Aku yang menyusun harapan
Aku yang meruntuhkan
Kau pun tak tahu
Biarlah...
Biarlah rindu ini terdiam


Read more...

Sabtu, 06 Februari 2016

Tau kah Kau??

Tak tau akan seperti apa....
Bagaimana...
Yang dulu dekat, kini menjauh....
Yang dulu ketawa bareng, sekarang bersapa saja canggung...
Salah dalam berpikiran, tiap orang pernah salah
Tak ada seorang manusia pun yang bersih dari kesalahan...
Jangan menghakimi seseorang karena setitik kesalahannya...
Coba dulu rasakan, dari sisi dan sudut pandang yang dia rasakan...
Terdengar egois, hanya saja tiap orang pernah khilaf
Tiap orang pernah menjadi prioritas dan kini semua itu berubah...
Semua terasa berbeda kini....
Read more...
 
 

Designed by: Compartidísimo | Brought to you by Blogger Template Place & Blogger Tutorial
Scrapping elements: Deliciouscraps©